Pelatihan Dan
Pengembangan
A.
Pengertian Pelatihan Dan Pengembangan
Dari berbagai macam
pendapat para ahli diatas, dapat ditarik satu kesimpulan kalau pelatihan dan
pengembangan bagi sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia agar bisa menjadi sumber daya yang berkualitas
baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, tingkat profesionalisme yang
tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan yang baik.
B.
Jenis Program Pelatihan dan
Pengembangan
Terdapat banyak
pendekatan untuk pelatlian. Menurut (Simamora: 2006:278) ada
lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan :
1.
Pelatihan keahlian (skills training)
2.
Pelatihan ulang (retraining)
3.
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training)
4.
Pelatihan tim
5.
Pelatihan kreatifitas (creativitas training)
C. Orientasi Baru
Setelah merekrut pegawai baru, maka harus ada satu
proses yang penting yaitu bagaimana memperkenalkan pegawai baru tersebut kepada
lingkungan, peraturan dan tujuan perusahaan, sehingga membantu pegawai tersebut
masuk ke dalam bagian sebagai pihak yang dapat memajukan perusahaan. Hal inilah
yang dikenal dengan istilah Orientasi Pegawai Baru.
Hal ini bisa disebabkan kurangnya
informasi dan pemahaman tentang peraturan dan bisnis perusahaan, akibatnya si
pegawai baru tidak mencapai target yang diharapkan, atau bisa saja dia tidak
betah akan situasi dan kondisi perusahaan yang tidak mendukung, akhirnya dia
memilih keluar dari perusahaan.
Beberapa tahap orientasi yang penting dilakukan,
antara lain :
1.
Perkenalan
2.
Penjelasan
Tujuan Perusahaan
3.
Sosalisasi
Kebijakan
4.
Jalur
Komunikasi
5.
Proses
Monitoring
D.
Pelatihan dan
Tahap-Tahapnya
·
Penentuan
kebutuhan pelatihan SDM
·
Mendesain
program peltihan SDM
·
Evaluasi
efektifitas program pelatihan SDM
E. Pekatihan
Formal dan Non-Formal
Kurikulum silabus disusun berdasarkan kebutuhan
pelatihan yang sudah dikaji sebelumnya, sehingga materi pelatihan itu
benar-benar berkaitan dan dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari karyawan.
1. Metode pelatihan formal
a. Belajar mandiri
b. Metode belajar dikelas/ceramah
c. Pelatihan ditempat kerja (on the job training)
d. Unjuk kerja
e. Simulasi
f. Sistem magang
g. Pelatihan vestibule
h. Bermain peran
i. Telaah kasus
j. Pelatihan laboratorium
2.
Pelatihan Non
Formal
Pelatihan nonformal adalah pelatihan yang diadakan
untuk melengkapi pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu dapat
dilakukan, karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga
kerja yang harus dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis pelatihan
nonformal disebut Built In Training
(BIT) atau pelatihan melekat merupakan pelatihan yang berkesinambungan dan
melekat dengan tugas setiap atasan, untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar uraian pekerjaan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
F. Pelatihan Supervisor, Pengembangan Team dan Pengembangan Bagan Organisasi
Akibatnya tujuan dari pelatihan supervisi adalah untuk meningkatkan
keterampilan-keterampilan pengawasan atau supervisi dan manajemen supaya
membantu menejemen kepegawaian untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain
dan untuk membantu pegawai-pegawai dari manager dan supervisor agar bekerja
lebih baik dan tangkas.
Ada dua jenis pelatihan, yaitu :
1. Organization Development
Para manager dan supervisor tidak hanya bertanggung
jawab pada pelatihan terhadap para pegawai secara perorangan untuk meningkatkan
keteramplan kerja mereka, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hubungan
kerja dari para pegawai.
Ciri-ciri organization development:
a.
Change Oriented.
b.
Action Orinted.
c.
Aimed At Employees.
2. Sensitivity Training
Hubungan-hubungan kerja dalam
kelompok kecil dan action research yang didasarkan pada pengumpulan data dan
pengumpanya kembali kepada para peserta guna memampukan mereka untuk merubah
perilakunya sendiri. Organisasi development memusatkan diri pada
variable-variable proses yang terdiri dari manusiawi ketimbang dari hasil kerja
itu sendiri.
G. Arti dan Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Peranan dan arti penting sumber daya manusia dalam berbagai bidang, yaitu :
1.
Sumber Daya Manusia Pendidikan
2.
Sumber Daya Manusia Pertanian
3.
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Ada 3 masalah dalam SDM Kesehatan :
a.
Masalah keterkaitan antara tugas jabatan dengan kompetensinya
b.
Masalah pengelolaan yang variatif khususnya dalam bidang reward, yang
tergantung pada kemampuan daerah, dan
c.
Masalah ketidakseimbangan antara rekruitmen, pendayagunaan dan pembinaan di
berbagai daerah khususnya daerah terpencil.
H. Pengembangan SDM Melalui Diklat
Dari sudut pandang langsung
organisasi, pengembangan seseorang di tempat kerja dapat membantunya lebih
kompeten melakukan pekerjaan. Ini akan makin meningkatkan mutu produktivitas
diri produktivitas organisasi.
Mengapa pelatihan dan pengembangan
SDM begitu penting?
Jawaban yang paling sederhana adalah jika organisasi
pemerintah tidak mengembangkannya, maka organisasi akan kehilangan potensi
pegawainya.
Dibanyak
organisasi pegawai antusias ketika ditawarkan untuk mengikuti Diklat, karena
pegawai merasa yakin ketika mereka mengikuti Diklat mereka akan mendapat
pengetahuan baru dan ketika berhasil pegawai akan mendapatkan penghargaan dari
organisasi.
I. Pengembangan Melalui Mutasi/Promosi
Promosi merupakan kesempatan untuk
berkembang dan maju yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih
bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan.
1.
Pengertian Mutasi
Mutasi atau transfer menurut Wahyudi (1995) adalah
perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat
level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja
2.
Tujuan Mutasi
Tujuan mutasi menurut Mudjiono (2000) adalah sebagai
berikut :
a. Untuk meningkatkan poduktivitas kayawan
b. Untuk menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja
dengan komposisi pekejaan atau jabatan
c. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan
d. Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh tehadap
pekerjaannya
e. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya
meningkatkan karir yang lebih tinggi
f. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat
melalui pesaingan terbuka
g. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik
karyawan
3. Sebab-sebab dan Alasan Mutasi
Sebab-sebab
pelaksanaan mutasi menurut Siswandi (1999) digolongkan sebagai berikut :
a) Permintaan Sendiri
b) Alih Tugas Produktif (ATP)
J. Pengembangan
Melalui GKM
1. Definisi Gugus Kendali Mutu
Pengertian GKM di dalam perusahaan
adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja
yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan
pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan
menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
2. Mutu Usaha Secara Keseluruhan
a. Produk, biaya, waktu dan penyediaan.
b. Keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja.
c. Metodologi kerja baik bagi kepentingan konsumen,
maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat pada umumnya.
GKM adalah kelompok yang ssemangat
dan tekadnya sangat besar, tetapi sederhana ambisinya, mereka tidak ingin
memaksakan diri untuk memecahkan masalah yang besar, melainkan :
a. Masalah yang mereka alami sendiri secara nyata
b. Masalah yang berada dalam jangkauan kemampuan dan
wewenangnya
Sasaran GKM
a. Meningkatkan kemampuan manajerial para karyawan
operasional, agar tumbuh kebiasaan berpikir analitis
b. Mendorong setiap karyawan agar mampu memberikan
sumbangan pikiran yg berkaitan dengan pengendalian mutu, sehingga tercipta
lingkungan kerja dimana karyawan sadar akan mutu, permasalahan dan merasa
berkepentingan untuk memperbaikinya
c. Meningkatkan moral karyawan dengan membuka kesempatan
untuk berperan serta dalam mengembangkan mutu di unit kerjanya dengan didukung
oleh pola hub karyawan dan atasan harmonis
d. Mengarahkan agar setiap karyawan dapat terlibat dalam
suatu bentuk kerjasama kel yang dinamis dalam usaha untuk mencari pemecahan
masalah dalam mutu pelayanan/produk/mutu kerja
Tujuan Umum GKM
a. Meningkatkan keterlibatan karyawan anggota pada
persoalan-persoalan pekerjaan dan paya pemecahannya
b. Menggalang kerjasama kelompok (teamwork) yang lebih efektif
c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
d. Meningkatkan pengembangan pribadi dan kepemimpinan
K. Pengembangan
Melalui Waskat
Pimpinan
organisasi wajib melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap pelaksanaan
unsur Waskat dengan menggunakan beberapa metode seperti lembar periksa (checklist), jajak pendapat, bagan arus (flowchart) dan wawancara.
1. Pengorganisasian
Suatu pengorganisasian yang baik
harus memenuhi kriteria, antara lain :
a. Proses pembentukan dan penyusunan struktur organisasi
harus mengacu pada upaya menciptakan organisasi yang efektif dan efisien
b. Penyusunan struktur organisasi harus mengacu pada misi
dan tujuanorganisasi
c. Pendefinisian wewenang tanggung jawab untuk
masing-masing jabatan harus seimbang dengan tugas dan fungsinya
d. Penetapan pejabat harus sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan (kompetensi) untuk masing-masing jabatan
e. Pendelegasian wewenang harus diikuti dengan tanggung
jawab yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Personil
Kegiatan pembinaan personil
dilakukan mulai dari proses rekruitmen sampai dengan pemberhentian, antara lain
:
1. Formasi pegawai harus ditentukan secara tepat
2. Penerimaan dan penempatan pegawai harus didasarkan
pada formasi yang lowong dengan seleksi yang obyektif
3. Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan,
keahlian, dan keterampilan serta pengembangan karier pegawai
4. Perencanaan dan pengembangan karier yang jelas
5. Sistem penghargaan yang dapat memotivasi pegawai dan
pemberian sanksi yang memiliki efek jera bagi pegawai
6. Pemberhentian pegawai dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Kebijakan
Suatu kebijakan yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria berikut :
a. Jelas dan tertulis
b. Dapat secara efektif dikomunikasikan kepada seluruh
personil dalam organisasi
c. Dapat memberikan motivasi pencapaian tujuan, program
atau target
d. Tidak boleh tumpang tindih dan harus ditinjau kembali
secara berkala
e. Transparan dan memberi unsur komunikasi timbal balik
antara staf dengan pimpinan
f. Dapat meningkatkan disiplin kerja para pegawai
g. Konsisten dengan tujuan organisasi
h. Konsisten dengan pola pemecahan masalah yang baku yang
berlaku dalam organisasi
4. Perencanaan
Suatu perencanaan yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria berikut :
a. Merupakan jabaran dari tujuan
b. Melibatkan semua pihak terkait
c. Realistis
d. Mempertimbangkan prinsip ekonomi
e. Dikomunikasikan
f. Dapat diukur
g. Menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
h. Fleksibel
i. Dapat digunakan sebagai unsur pengendalian
j. Memperhitungkan risiko yang akan dihadapi
5. Prosedur
Pelaksanaan suatu prosedur yang baik
harus memperhatikan beberapa hal antara lain :
a. Dapat menggambarkan kebijakan secara eksplisit
b. Prosedur harus memiliki tujuan yang dapat
diidentifikasi secara jelas
c. Pengorganisasian prosedur harus dapat menunjang
tercapainya tujuan prosedur
d. Penyusunan prosedur harus didukung dengan kebijakan
yang memadai
e. Peraturan perundang-undangan yang terkait harus
dipertimbangkan didalam penyusunan prosedur
f. Penempatan personil dalam pelaksanaan prosedur harus
memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya
g. Prosedur tidak terlalu rinci sehingga kaku, kecuali
untuk kegiatan yang bersifat mekanis
h. Sederhana, efisien, dan aman
i. Kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah di dalam
prosedur harus terkoordinasi dan terdapat pengecekan internal di dalamnya
j. Dituangkan secara tertulis dan mudah dimengerti
k. Dikomunikasikan kepada semua pihak yang terkait
l. Hasil pelaksanaan prosedur harus dibuatkan laporannya,
dan
m. Direview secara berkala
6. Pencatatan
Suatu pencatatan yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria berikut :
a. Dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
organisasi
b. Prosedur pencatatan dan manualnya harus disusun dengan
baik dan cermat
c. Sistem pencatatan harus didukung dengan kebijakan yang
jelas dan memadai
d. Pencatatan harus menggunakan dokumen sumber, formulir,
tabulasi,daftar-daftar statistik, dan buku-buku yang dirancang secara memadai
e. Lengkap dan informatif
f. Mentaati sistem dan prosedur kerja yang telah
ditetapkan
g. Diselenggarakan secara akurat dan tepat waktu
h. Diselenggarakan secara sederhana, konsisten, runtut,
dan terintegrasi
i. Dipisahkan dari fungsi penguasaan dan fungsi
penyimpanan
j. Direview secara berkala
7. Pelaporan
Pelaporan yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria berikut :
a. Mengandung kebenaran, obyektif, dan dapat dibuktikan
b. Jelas dan akurat
c. Langsung mengenai sasaran
d. Lengkap
e.
Tegas dan
konsisten
f.
Tepat waktu
g.
Tepat
Ordenerimanya, dan
h.
Mempertimbangkan
faktor manfaat dan biaya
8.
Supervisi dan
Review Intern
Supervisi yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria berikut :
a. Bersifat pembinaan personil
b. Tidak mengganggu jalannya kegiatan organisas
c. Dilaksanakan oleh orang atau orang-orang yang memahami
kegiatan yang disupervisi
d. Mampu meningkatkan kinerja yang berada dibawah
standar, dan
e. Menggunakan metode atau instrumen yang tepat
Review intern yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria berikut :
a. Dilakukan oleh pihak yang berkompeten dan independen
b. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan
c. Ruang lingkup yang direview harus dirumuskan secara jelas
d. Dilakukan secara periodik atau waktu tertentu sesuai kebutuhan
e. Menekan perbaikan terhadap suatu kelemahan, bukan mencari kesalahan, dan
f. Harus dilaksanakan secara efisien dan ekonomis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar