ANALISIS
LINGKUNGAN POLITIK DALAM DUNIA BISNIS
Elemen
lingkungan politik yang relevan adalah peranan pemerintah dalam perekonomian,
ideologi ekonomi dan politik, hubungan internasional, dan hubungan antara
pemerintah dan bisnis pada umumnya. Para ahli politik biasanya melihat pada
variabel lainnya karena mereka berminat terhadap perilaku politik dan
organisasi menurut pengertian harfiahnya, bukannya bagaimana kaitan semua
faktor itu dengan kegiatan bisnis. Lingkungan politik telah diakui sebagai
faktor penting dalam banyak keputusan bisnis internasional. Studi menunjukkan
bahwa nasionalisme dan perundangan dengan pemerintah dianggap sebagai masalah
pokok bagi manajemen internasional. Selanjutnya, Hendrick dan Struggles
memperkirakan bahwa lebih dari 60% perusahaan Amerika Serikat yang melakukan
bisnis di luar negeri mengalami kerugian akibat politik dalam periode 1975
sampai 1980.
Jika
dilihat dari faktor politik, ada dua hal besar yang harus diperhatikan antara
lain sistem politik dan gejolak politik suatu wilayah. Yang pertama, sistem
politik berakar dari kondisi historis dan budaya setempat yang melahirkan
ideologi nasional sebagai dasar operasionalisasi sistem politik tersebut.
Demokrasi
dalam satu dasawarsa terakhir turut mewarnai sejarah dalam sistem politik di
Indonesia. Hal ini ditandai dengan kebebasan seseorang untuk mengemukakan
pendapat melalui media cetak maupun elektronik yang dianggap dapat menyalurkan
ide dan suara mereka. Perkembangan
dunia jurnalistik yang dalam era sebelum reformasi seolah dikekang oleh
Pemerintah juga turut berperan dalam mengawal transisi sistem perpolitikan di
Indonesia.
Setelah
era reformasi bergulir, kegiatan pemerintahan yang tadinya bersifat sentralis
berubah menjadi desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan
bertanggung jawab. Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan Daerah untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang
pemerintahan, kecuali kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lainnya
yang akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Keleluasaan
otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi,
menjadi desentralisasi wewenang yang berarti meningkatnya peran pemerintah
daerah akibat berkurangnya campur tangan pemerintah pusat dalam mengatur
wilayahnya masing-masing demi tercapainya kesejahteraan masyarakat setempat
sesuai koridor yang berlaku (Undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah).
Sejatinya,
politik dan bisnis mempunyai pola hubungan yang saling terkait. Layaknya hubungan
timbal balik antar individu, aktifitas politik seharusnya dapat menunjang
kegiatan bisnis dalam sebuah lingkup Negara. Hal yang sama terjadi dengan
bisnis yang dapat mendukung kegiatan politik untuk mempertahankan kedaulatan
Negara.
Tidak heran,
jika kita lihat para pelaku bisnis sangat dekat dengan dunia politik. Bahkan, beberapa di
antaranya juga merupakan figur politik yang sangat dikenal oleh masyarakat.
Keterlibatan mereka dapat kita rasakan saat pemilihan kepala daerah maupun
pemilihan anggota legislative baik di tingkat nasional maupun tingkat daerah.
Mereka menyadari bahwa para elit politik ini memegang peranan penting dalam
membuat kebijakan yang nantinya akan menentukan iklim perekonomian di daerah
tersebut.
a.
Ideologi Negara
Peran
negara dan pandangan tentang hak pemilikan pribadi mempengaruhi kecenderungan
pilihan ideologi yang dianut: sosialisme, kapitalisme, atau gabunngan dari
keduanya. Ada kecenderungan untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar sosialisme.
Dibanyak negarasedang berkembang, negara memiliki peran yang besar dalam
intervensi ekonomi. Sejarah penjajahan yang pernah dialami, persoalan
kemiskinan, keterbelakangan dan ketergantungan yang masih melekat mendorong
banyak negara sedang berkembang tidak sepenuhnya dapat menanggalkan semangat
nasionalisme.
Kepekatan
nasionalisme mendorong pemerintah tak hendak sepenuhnya menerapkan tata ekonomi
pasar. Akibatnya operasi perusahaan menjadi terbatas. Tidak semua sektor
ekonomi terbuka untuk swasta. Banyak sektor ekonomi yang tetap berada ditangan
negara. Usaha bersama, yang biasanya dilakukan melalui gerakan pemerintah
menerapkan perlakuan yang berbeda antara nasional dan asing. Disaat yang sama,
perusahaan nasional hampir dipastikan juga memikul beban sosial tambahan. Akan
tetapi, jika manajemen perusahaan lokal mampu dengan cerdik memanfaatkan maka
bukan mustahil banyak kemudahan akan diperoleh, ekonomis dan politis.
b.
Stabilitas Politik
Sejarah
politik sesudah berakhirnya perang dunia II ditandai oleh adanya
ketidakstabilan dunia politik. Adanya konflik antar etnis dan agama. Ideologi
negara masih sering dipersoalkan. kadang-kadang juga ada kudeta militer.
Akibatnya militer memiliki peran yang menetukan. Sering terjadi pergantian
pemerintahan. Hanya sedikit pemerintahan yang berumur panjang. Oleh karena itu,
di negara sedang berkembang cenderung memiliki pemerintahan otoriter dan birokratis.
Ketidakstabilan politik menimbulkan
ketidakpastian usaha situasi yang paling tidak disukai oleh usahawan.
Akibtanya, perlu diperlukan pemikiran yang masak dan ekstra hati-hati untuk
memasuki pasar. Keputusan politik tidak transparan. Penyelesaian urusan bisnis
berjalan lambat bahkan terkesan berbelit-belit. Memerlukan banyak waktu yang
panjang karena harus melalui banyak meja. Terkesan ada usaha untuk
menyembunyikan informasi. Akibatnya, dapat memperbesar biaya tidak langsung.
Disamping itu, pesaing dapat memanfaatkan sarana politik untuk mematikan lawan.
Pergantian rezim dapat menyebabkan
tidak berfungsinya jaringan komunikasi bisnis yang selama ini telah dibangun.
Aktor politik telah berganti. Sumber kekuasaan telah berpindah. Kebijaksanaan
ekonomi negara dapat berubah secara mendadak. Ada kecenderungan untuk melakukan
nasionalisasi. Repatriasi model terganggu. Kadangkala juga menyebabkan
kerusakan prasarana dasar, jika misalnya sampai terjadi perang, sekalipun dalam
skala kecil. Jaringan pemasaran terganggu. Bahkan terkadang menyebabkan adanya
ancaman terhadap hak milik dan hidup seseorang. Akibatnya, perencanaan
perusahaan juga semakin sulit karena llingkkungan bisnis berubah terus menerus.
c.
Peran Pemerintah
Dewasa
ini semua pemerintah memainkan peranan penting dalam perekonomian negara. Pada
dasarnya peranan itu terdiri dari dua jenis yaitu sebagai pemeran serta sebagai
pengatur (regulator). Sebagian besar pemerintah memainkan kedua peranan itu
dengan kadar yang berbeda-beda. Di negara industri barat peran serta pemerintah
dalam perekonomian tidak begitu menonjol walaupun cukup penting.
Ada
beberapa alasan mengapa peran serta pemerintah dalam kegiatan ekonomi perlu
diperhatikan oleh pemasar internasional. Pertama, pemilikan pemerintah mungkin
menutup kemungkinan operasi perusahaan di beberapa pasar, seperti di India.
Alasan lainnya adalah bahwa pemilikan pemerintah dapat berarti satu-satunya
pelanggan perusahaan di suatu negara adalah pemerintah negara itu (monopoli
power).
Pemasar
memahami peranan pemerintah sebagai pengatur lingkungan ekonomi. Pemerintah
merencanakan dan mengarahkan, mengenakan pajak dan mengatur perekonomian.
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal mempengaruhi penggunaan peralatan
penetapan harga dan peralatan kredit oleh pemasar.
Strategi
politik perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk
memperoleh mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan, sebagai contoh mengubah atau tidak mengubah alokasi sumberdaya
tertentu dan dukungan pemerintah untuk sebuah proyek yang dilakukan oleh
bisnis. Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan
untuk menghalangi pesaing mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam
mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Beberapa perusahaan pada
dasarnya menunggu masalah kebijakan publik, untuk muncul sebelum membangun
strategi dalam mengatasi masalah tersebut. Sebagian besar perusahaan memahami
pentingnya memiliki strategi politik perusahaan, yaitu apakah perusahaan
memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para politisi atau hanya
mencoba untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua perusahaan
perlu memiliki tujuan yang jelas, pesan dan rencana untuk terlibat dalam
lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang juga bisa
menjadi gagal. Strategi bisnis dalam mempengaruhi pemerintah adalah :
1)
Informasi strategi :
a.
Melobi
b.
Komunikasi langsung
c.
Mengambil informasi dari pakarnya
2)
Keuangan – strategi imbalan
a.
Berkontribusi dalam politik
b.
Membangun ekonomi
c.
Bantuan konsultasi politik
d.
Perwakilan perusahaan dalam politik
3)
Membangun strategi
a.
Koalisi stakeholder
b.
Dukungan iklan
c.
Hubungan masyarakat
d.
Tantangan hukum
2 STRATEGI POLITIK PERUSAHAAN
Strategi politik
perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk memperoleh,
mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan, sebagai
contoh mengubah atau tidak mengubah alokasi sumber daya tertentu dan dukungan
pemerintah untuk sebuah proyek yang dilakukan oleh bisnis. Strategi ini
bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan, untuk menghalangi
pesaing mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam mempengaruhi kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. Beberapa perusahaan pada dasarnya menunggu masalah
kebijakan publik, untuk muncul sebelum membangun strategi dalam mengatasi
masalah tersebut.
Sebagian besar perusahaan memahami
pentingnya memiliki strategi politik perusahaan, yaitu apakah perusahaan
memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para politisi atau hanya
mencoba untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua perusahaan
perlu memiliki tujuan yang jelas, pesan dan rencana untuk terlibat dalam
lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang juga bisa
menjadi gagal.
3
LINGKUNGAN POLITIK
Lingkungan
politik setiap negara adalah unik. Sebuah pasar asing yang tampaknya kaya,
bukanlah jaminan untuk dimasuki apabila lingkungan politiknya bercirikan
ketidakstabilan dan ketidakpastian. Singkatnya, tinjauan menyeluruh terhadap
lingkungan politik harus dilakukan sebelum memasuki suatu pasar yang baru dalam
suatu negara asing.
1. Politik
dan pemasaran
Keputusan
pemasaran dalam konteks internasional sangat dipengaruhi oleh perspektif
politik kedua negara (negara sendiri dan negara lain). Sebagai contoh,
keputusan pemerintah AS telah mempengaruhi industri mobil di negara tersebut.
Aturan-aturan keras standar efisien bahan bakar, telah menyulitkan industri
dalam beberapa hal.
Pemerintah
berbagai negara di dunia membantu industri dalam negerinya dengan memperkuat
daya saing mereka melalui kebijakan fiskal dan moneter yang beraneka ragam.
Dukungan politik demikian dapat memainkan peranan penting dalam mencari pasar
luar negeri. Tanpa bantuan seperti ini, suatu industri mungkin akan menghadap
situasi yang sulit.
Persaingan
yang melanda perusahaan AS, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional,
cukup kuat dan penuh intrik. Selain itu, jumlah pesaing luar negeri, seluruhnya
atau sebagian, adalah milik negara dan mereka tanggap terhadap pengarahan
pemerintah mereka, yang benar-benar tergantung pada bisnis ekspor mereka untuk
membiayai tenaga kerja dan pendapatan dari pertukaran valuta asing. Hal ini
membuat politik memainkan peranan penting, dan sangat mempengaruhi perspektif
pemasaran internasional.
Secara
konseptual, perusahaan multinasional dipengaruhi oleh politik dalam tiga hal,
yaitu :
·
Pola kepemilikan dalam
perusahaan induk atau cabang
·
Arah dan sifat
pertumbuhan perusahaan cabang
·
Arus barang, teknologi,
dan keahlian manajerial dalam perusahaan-perusahaan itu.
Pada umumnya, pemindahan produk dan teknologi dari
perusahaan induk untuk memanfaatkan pasar-pasar baru di negara-negara cabang
perusahaan, menghadapi halangan dari pemerintah kecuali teknologi itu berada di
tempat-tempat yang telah di spesifikasi dengan peraturan
2.
Sumber-sumber masalah
politik
Kedaulatan
politik (political sovereignty)
mengacu pada hasrat suatu negara untuk menunjukkan kekuasaannya atas bisnis
asing dengan berbagai sanksi. Sanksi-sanksi tersebut bersifat tetap dan
evolusioner, sehingga dapat di perkirakan.
Negara-negara
industri, yang kedaulatan politiknya terjamin dalam jangka waktu yang lama,
menuntut suatu kebijakan ekonomi yang lebih terbuka terhadap realita-realita
perekonomian dunia sekarang ini. Dewasa ini, pemerintah di harapkan secara
bersama-sama menekan angka pengangguran, membatasi inflasi, meredistribusi
pendapatan, membangun daerah-daerah terbelakang, meningkatkan pelayanan
kesehatan, dan tidak merusak lingkungan. Tujuan-tujuan ini yang luas ini
membuat negara-negara maju mencari teknologi dari negara-negara lain,
menggunakan modal dan bahan mentah dari luar negeri, dan menjual keahlian
khususnya di pasar-pasar asing. Hasinya, negara-negara ini memperoleh jaminan
yang saling menguntungkan pertukaran dalam memasuki perekonomian mereka
masing-masing. Singkatnya, multinasionalisme bisnis dapat di terima secara
politis dan di inginkan secara ekonomis di antara negara-negara maju.
Konflik
Politik (political conflict) dapat
bersifat tidak tetap, revolusioner, dan/atau terputus-putus ; serta pada
dasarnya dapat di kategorikan sebagai kerusuhan, perang dalam negeri, dan
persongkokolan. Kerusuhan (turnmoil)
adalah pergolakan seketika dalam skala yang sangat besar melawan rezim yang
sedang berkuasa. Perang Saudara (internal
war) berarti kekerasan yang terorganisasi dalam skala besar melawan
pemerintah. Persongkokolan (conspiracy)
adalah suatu aksi yang terencana dan seketika dalam bentuk kekerasan melawan
pihak yang berkuasa.
Konflik
politik dapat mempengaruhi bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh langsung (direct effects)
adalah bentuk kekerasan terhadap perusahaan-perusahaan seperti penculikan para
eksekutif, penghancuran harta benda perusahaan, pemogokan buruh, dan
sebagainya. Pengaruh langsung bersifat sementara dan tidak akan menimbulkan
kerugian yang sangat besar. Pengaruh tidak langsung (indirect effects) terjadi karena perubahan kebijakan dalam
pemerintah. Dengan kata lain, konflik politik menyebabkan beberapa perubahan
dalam perspektif ekonomi pemerintah. Perubahan tersebut mungkin berasal dari
sikap pemerintah yang sedang berkuasa atau baru berkuasa. Perubahan itu mungkin
di dorong oleh itikad baik untuk membenahi beberapa hal, atau untuk mengalihkan
perhatian umum dari suatu masalah dalam negeri.
Dari
sudut pandang bisnis internasional, suatu perusahaan perlu memahami sifat
konflik politik dan motif di belakang tindakan pemerintah. Jika suatu perubahan
dalam kebijakan pemerintah hanya bersifat simbolis, risiko bagi perdagangan
luar negeri akan berkurang. Bila suatu kebijakan baru menyangkut pembatasan,
keharusan, dan pengendalian tertentu atas perdagangan luar negeri, maka
sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhitungkan kemampuan administrasi
pemerintah setempat. Pemerintah setempat harus mampu menyebarluaskan dan
menjalankan kebijakan baru tersebut. Jika kemampuan pemerintah kurang,
kebijakan baru itu akan tetap sebagai maksud baik, tanpa memberikan hasil yang
nyata terhadap perdagangan luar negeri.
3.
Campur tangan politik
Campur
tangan politik (political intervention)
dapat diartikan sebagai suatu kebijakan pemerintah negara setempat untuk memaksa
perubahan dalam operasi, kebijakan, dan strategi perusahaan asing. Besarnya
campur tangan tersebut beraneka ragam sesuai dengan bisnis perusahaan dan sifat
campur tangan. Campur tangan dpat berbentuk pengambilalihan (expropriation), domestika (domestication), pengendalian pertukaran
(exchange control), pembatasan impor
(import restrication), pengendalian
pasar (market control), pengendalian
pajak (tax control), pengendalian
harga (price control), dan masalah
perburuhan (labor problem).
4.
Perspektif politik
Pespektif
politik suatu bangsa dapat di teliti dengan menggunakan faktor-faktor berikut :
·
Model pemerintahan
·
Stabilitas pemerintah
·
Mutu manajemen
perekonomian negara setempat
·
Perubahan dalam
kebijakan pemerintah
·
Sikap negara setempat
terhadap investasi asing
·
Hubungan negara
setempat dengan negara-negara di dunia
·
Hubungan negara
setempat dengan negara induk perusahaan
·
Sikap terhadap
penugasan personil asing
·
Luasnya pengaruh
sektor-anti-swasta atau pengaruh industri yang di kendalikan negara
·
Kewajaran dan kejujuran
prosedur administrasi antara pemerintah dan rakyat
Pentingnya
faktor-faktor ini berbeda-beda untuk setiap negara. Namun demikian, hendaknya
semua factor itu di pertimbangkan untuk menjamin pemahaman yang lengkap atas
pandangan politik untuk menjalankan bisnis di suatu negara tertentu.
5. Penaksiran
risiko politik (Political Risk
Assesment/PRA)
Penaksiran
risiko politik penting karena ketiga alasan sebagai berikut :
·
Untuk mengidentifikasi
negara-negara yang mungkin berakhir seperti Iran (penaksiran risiko politik
hendaknya memberikan tanda peringatan mengenai risiko politis yang semakin
besar sehingga suatu perusahaan dapat melindungi dirinnya dengan memperkecil
perluasannya).
·
Mengidentifikasi
negara-negara yang dapat di abaikan karena tidak sehat secara politis, misalnya
negara Kamboja; dan mengidentifikasi negara-negara di mana kondisi politik
sudah berubah menjadi lebih baik seperti Vietnam dan Haiti.
·
Memberikan sebuah
kerangka kerja untuk mengidentifikasi negara-negara yang berisiko secara
politis, tetapi tidak begitu berisiko jika secara otomatis disingkirkan.
Badan-badan usaha menggunakan beberapa metode untuk
menganalisis risiko politik. Pendekatan yang banyak di pakai sekarang ini
adalah pendekatan kualitatif yang dinamakan :
·
Grand Tour
Dalam
pendekatan ini, seorang/tim eksekutif mengunjungi negara yang sedang
dipertimabangkan sebagai tempat penanaman modal. Biasanya, penelitian pasar
pendahuluan telah dilakukan sebelum kunjungan tersebut. Selama masa kunjungan, biasanya di adakan
pertemuan-pertemuan dengan pejabat-pejabat pemerintah setempat dan pelaku
bisnis local. Hasil kunjungan ini umumnya sangat terbatas dan hanya menggambarkan
potongan-potongan informasi yang telah di seleksi, aspek-aspek pasar yang tidak
di inginkan mungkin tidak dapat terindentifikasi.
·
Old Hand
Pendekatan
ini mengandalkan nasihat/ saran seorang konsultan independen atau seorang yang
di pandang ahli. Kemampuan dan pengalaman seorang penasihat adalah faktor yang
menentukan kualitas laporan.
·
Teknik Delphi
Dalam
metode ini, sekelompok ahli akan di minta menilai faktor-faktor politis yang
berbeda. Berdasarkan pada opini akhir para ahli itu dapat dibuat suatu
keputusan untuk menerima atau menolak suatu rencana.
·
Metode Kuantitatif
Di
antara semua metode kuantitatif, analisis diskriminan (discriminant analysis) adalah metode yang paling cermat. Teknik
ini meliputi pengembangan suatu hubungan
matematis di antara serangkaian faktor yang bermanfaat untuk meramalkan
kemungkinan-kemungkinan peristiwa tertentu.
6. Tanggapan
strategis
Bila
suatu perusahaan renta terhadap risiko politik atau menjadi korban secara
politik, perusahaan itu harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan posisinya.
Walaupun hanya sedikit perusahaan yang dapat mencegah kekacauan atau
ketidakstabilan politik di negara setempat, suatu perusahaan dapat melakukan
beberapa upaya untuk mencegah pengambilalihan atau untuk memperkuat posisinya.
Pada
hakikatnya, sebuah perusahaan memiliki tiga pilihan strategis yang dapat di
lakukan untuk menanggapi kesulitan-kesulitan politik di negara setempat.
Tanggapan tersebut adalah beradaptasi, menarik diri, atau bertindak
kontraaktif.
Dalam hal ini (menghalangi masuknya produk asing ke
dalam negeri) terutama untuk kepentingan:
§ Mendukung
bisnis internasionalnya
§ Melindungi
industry dalam negerinya
§ Melindungi
pasar local
§ Mencegah
larinya devisa ke luar negeri
§ Mendorong
akumulasi modal
§ Menjaga
tingkat upah dan standar hidup
§ Melindungi
lapangan kerja dalam negeri dan mengurangi pengangguran
§ Pertimbangan
pertahanan nasional
§ Meningkatkan
besarnya bisnis
§ Mambalas
tindakan negara lain dan untuk meningkatkan bargaining
power
4
PERSPEKTIF POLITIK INTERNASIONAL
Perspektif politik suatu Negara
dapat dipelajari melalui beberapa factor berikut ini:
1. Tipe
pemerintahan(republic demokratis, dictatorial komunis, dictatorial, dan
monarki)
2. Stabilitas
pemerintahan
Beberapa
gejala yang pelu dicermati, karena menunjukkan kecenderungan ke arah
ketidakstabilan pemerintahan suatu Negara. Gejala tersebut antara lain:
·
Kudeta
·
Perang gerilya
·
Pergantian pemimpin
puncak pemerintahan yang laindari pada biasanya.
·
Krisis pemerintahan,
misalnya kekuatan oposisi mencoba menumbangkan pemerintah.
·
Kerusuhan umum
(demonstrasi, huru-hara).
3. Kualitas
manajemen ekonomi dari pemerintah Negara tujuan.
Ukuran
yang bisa digunakan antara lain:
·
Kemampuan pemerintah
untuk memperpanjang pinjaman dalam negeri dan luar negeri.
·
Pertumbuhan ekonomi
yang stabil.
·
Kemampuan Negara tujuan
dalam menghasilkan devisa yang memadai.
·
Sifat berbagai alat
fiscal dan moneter yang digunakan untuk mengendalikan perekonomian.
·
Kualitas perencanaan
dan implementasi kebijakan ekonomi jangka panjang.
4. Perubahan
dalam kebijakan pemerintah.
5. Sikap
Negara tujuan terhadap investasi asing.
6. Hubungan
Negara tujuan dengan Negara-negara lainnya.
7. Hubungan
Negara tujuan dengan pemerintah Negara perusahaan induk.
8. Sikap
terhadap penempatan personil asing.
9. Pengaruh
industry-industri yang dikendalikan pemerintah.
10. Keadilan
dan kejujuran dalam prosedur administrasi.
11. Kedekatan
hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
2.5 LINGKUNGAN HUKUM
Lingkungan hukum merupakan latar
belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-perusahaan menjalankan
operasinya.
Suatu
perusahaan dalam negeri harus mengikuti hukum dan kebiasaan negara asalnya.
Bisnis internasional menghadapi tugas yang lebih rumit: perusahaan itu harus
menaati bukan hanya undang-undang negaranya sendiri tetapi undang – undang
semua negara tujuan tempat beroperasinya. Hukum negara asal maupun negara
tujuan dapat sangat mempengaruhi cara perusahaan – perusahaan internasional
menjalankan bisnisnya. Undang – undang ini menentukan pasar yang boleh dilayani
perusahaan – perusahaan, harga yang dapat dikenakan untuk barang – barang
mereka, dan aya masukkan yang diperlukan seperti tenaga kerja, bahan baku, dan
teknologi. Undang – undang tersebut mungkin akan mempengaruhi lokasi aktivitas
ekonominya. Contohnya, beberapa perusahaan internet telah memilih menempatkan
usahanya di luar RRC karna peraturan – peraturan yang tampaknya diterapkan
dengan sewenang – wenang oleh pemerintahnya. “E-WORLD” membahas dampak lain
yang dibawah pertumbuhan pesat internet terhadap sistem hukum beberapa negara.
Lingkungan hukum dan berbagai
permasalahannya membawa dampak pada setiap perusahaan yang ingin melaksanakan
pemasaran global. Implikasi lingkngan hukum internasional terhadap bauran
pemasaran suatu pemasaran akan adalah sebagai berikut:
Ø Produk
Secara
hukum tidak semua produk dapat diimpor secara bebas. Ada beberapa jenis produk
yang dilarang diimpor kesebagian besar Negara di dunia. Secra umum produk yang
tidak dapat diimpor secara bebas bisa dikelompokkan menjadi:
a. Produk
terlarang, seperti obat-obatan terlarang, bahan/materi yang mengandung unsure
pornografi, uang palsu, peralatan spionase, hewan dan tumbuhan langka
b. Produk-produk
yang harus dimodifikasi terlebih dahulu, baik modifikasi yang sangat teknis
maupun modifikasi minor (seperti perubahan kemasan)
Selain
itu umumnya setiapproduk yang akan masuk ke suatu Negara akan diperiksa dan
harus memenuhi persyaratan atau spesifikasi tertentu, baik persyaratan
kualitas, kandungan atau komposisi bahan, jaminan kesehatan bagi pemakai, dan
persyaratan kesehatan. Setiap produk harus memenuhi peraturan mengenai hak cipta,
paten, dan merek dagang di setiap Negara tujuan.
Ø Harga
Masalah
harga perlu mendapatkan perhatian penting dari pada pemasar global. Setiap
Negara cenderung akan melakukan pengendalian harga dengan tujuan melindungi
kepentingan konsumen, mengendalikan inflasi, serta melindungi upah/gaji
karyawan. Pembentukan blok-blok perdagangan akan berpengaruh besar terhadap
harga setiap produk dari berbagai Negara, karena akan ada diskriminasi harga
terhadap produk dari sesama anggota Negara dan terhadap bukan Negara anggota.
Ø Distribusi
Saluran
distribusi di setiap Negara bermacam-macam. Di Amerika Serikat, suatu
perusahaan bebas memilih saluran distribusi yang dikehendaki sepanjang tidak
menjurus ke monopoli atau usaha menghilangkan persaingan. Akan tetapi ketentuan
di Negara-negara lain tidaklah selonggar di amerika. Misalnya di spanyol ada
larangan untuk mengirim paket ke setiap rumah. Oleh karena itu system pemasaran
langsung sulit berkembang di spanyol.
Selain
itu tidak semua jenis distributor tersedia di suatu Negara. Di jepang misalnya,
distribusi didominasi oleh toko-toko kecil. Sedangkan supermarket atau
superstore sangat dibatasi pertumbuhannya. Oleh karena itu biaya distribusi
produk di jepang bisa membengkak bila dibandingkan dengan Negara lain.
Peraturan
mengenai jenis saluran yang sesuai untuk jenis produk tertentu juga bervariasi
antarnegara. Misalnya mengenai obat-obatan, ada Negara yang mewajibkan segala
jenis obat hanya boleh diperdagangkan di apotek, tetapi ada pula Negara yang
memperbolehkan jenis obat tertentu dijual di tempat-tampat selain di apotek,
misalnya di supermarket dan toko obat.
Ø Promosi
Di
Amerika Serikat, setiap perusahaan bebas mengalokasikan dananya untuk melakukan
promosi. Akan tetapi dibeberapa Negara, ada pajak langsung yang dikenakan atas
biaya, agen, atau media periklanan. Tujuannya adalah untuk menghambat atau
mengurangi jumlah iklan sehingga permintaab dan inflasi dapat ditekan. Ada pula
Negara yang menggunakan pembatasan iklan sebagai hambatan non-tarif terhadap
impor tertentu, misalnya jepang tidak mengizinkan rokok asing diiklankan dalam
bahasa jepang.
Disamping
itu standar etika periklanan diberbagai Negara juga berbeda-beda. Misalnya
masalah penggunaan anak-anak dalam periklanan, iklan rokok dan minuman keras,
iklan yang bersifat menyesatkan, iklan perbandingan langsung (comperative, advertising), visualisasi
iklan (seperti iklan pakaian dalam wanita, alat kontrasepsi dan sebagainya).
Perbedaan juga ada dalam hal materi periklanan.
Ø Harga
Keanekaragaman Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum sangat
beranekaragam dan secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a)
Lingkungan
hukum domestik
Dalam
lingkungan domestik, setiap pelaku bisnis harus mematuhi hukumnegara
asalnya. Hukum domestik dapat mempengaruhi impor maupun ekspor
produk tertentu. Banyak negara yang melarang impor produk seperti
obat-obatan terlarang,senjata, meinuman keras, dan lain sebagainya.
b)
Lingkungan
hukum luar negeri
Sekali suatu produk telah melampaui
batas negara, maka produk itu akanterkena hukum yang berbeda. Dalam situasi ini
negara produsen harus mematuhi sega peraturan dan persyaratan di negara
tujuan, walaupun sering dijumpai perlakuandiskriminatif terhadap bisnis dan
produk asing. Hukum yang bisa menghambat untuk memasuki pasar negara
tujuan adalah sebagai berikut :
o Tarif
o Hukum anti dumping
o Lisensi
ekspor/impor
o Regulasi
investasi asing
o Insentif
legal
o Hukum
pembatasan perdagangan.