MANAJEMEN DAN
ORGANISASI
DI SUSUN OLEH:
NAMA : SAMUEL P SILITONGA (26215361)
NOVITASARI (25215144)
RIMANDA SARI (26215005)
NAMA : SAMUEL P SILITONGA (26215361)
NOVITASARI (25215144)
RIMANDA SARI (26215005)
KELAS : 1EB23
SOFTSKILL
Sistem Ekonomi Indonesia
A.
Pengertian
Sistem
Sistem adalah suatu organisasi besar yang
menjalin berbagai subjek atau serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
tertentu. Sistem berkaitan dengan subjek dan Objeknya. Sistemnya terdiri dari
yaitu :
Ø
Sistem Kemasyarakatan (Perorangan
atau Masyarakat)
Ø Sistem Kehidupan/lingkungan mahluk hidup dan benda alam
Ø Sistem Peralatan (barang/alat)
Ø
Sistem Informasi (data,catatan dan
fakta)
Sistem terdiri dari perangkat kelembagaan/subyek yang melakukan hubungan
dengan cara mekanisme agar menjalin hubungan. Sistem juga memiliki tatanan
(kaidah) dan juga norma-norma (peratuan) yang mengatur hubungan subjek maupun
objek agar berjalan dengan serasi.
B.
Sistem
Ekonomi dan Politik
Dumairy (1996), Sistem ekonomi adalah sistem
yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Sistem ekonomi :
Ø Manusia (Subjek) dan Barang Ekonomi (objek)
Ø Perangkat kelembagaan ataupun lembaga ekonomi formal dan non formal
serta mekanisme hubungan
Ø Tatanan hukum dan Peraturan ekonomi
Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu
organisasi yang terdiri dari sebuah
lembaga/perantara (ekonomi,sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang
ditujukan kearah pemecahan masalh pokok setiap perekonomian
(Distribusi,Produksi dan Komsumsi).
Sanusi (2000), perbedaan antar sistem dilihat
dari ciri :
Ø Kebebasan Komsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan
Ø Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
Ø Pengaturan pemilihan dan pemakaian alat produksi
Ø Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer
Ø Pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
Ø Pengaturan motivasi usaha
Ø Pembentukan harga barang komsumsi dan produksi
Ø Penentuan pertumbuhan ekonomi
Ø Pengendalian stabilitas ekonomi
Ø Pengambilan keputusan
Ø Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan
C.
Kapitalisme
dan Sosialisme
1. Kapitalisme
Kapitalisme adalah istilah yang dipakai untuk
menamai sistem ekonomi yang mendominasi dunia barat. Sistem ini muncul setelah
hancurnya sistem feodalisme sekitar abad 16. Pada zaman kuno sistem ini
sebenarnya sudah ada namun belum berada dalam sistem seperti sekarang.
Sistem
ini mulai muncul kepermukaan ketika meningkatnya perniagaan jarak jauh diantara
pusat-pusat kota abad pertengahan di Eropa. Lintasan dagang jarak jauh ini
berkembang semangat kapitalisme desertai peningkatan sistem dan metodenya.
Dinamika ini secara tidak langsung menumbuhkan
kota-kota pantai, kota-kota perdagangan dan kota-kota industri. Semakin banyak
kota-kota industri menyebabkan semakin terdesak pula sistem pertanian. Kegiatan
ekonomi pelan-pelan bergerak dibawah dibawah dominasi perdagangan dan industri.
Peralihan ini berada di bwaha arus sistem kapitalisme.
Sistem kapitalis lebih menekankan soal peranan
modal, pemilik modal dan cara produksi dalam proses industrialisasi. Warner
Sombart adalah orang pertama yang menggunakan istilah kapitalisme. Istilah ini
sebagai konsep fundamental dari suatu sistem pemikiran ekonomi.
Sebagai sistem pemikiran dalam bidang ekonomi,
kapitalisme ditandai oleh tiga semangat yaitu pemilikan, persaingan dan
rasionalisme. Meski demikian konsep ini tetap tidak jelas. Istilah kapitalisme
mengandung banyak banyak versi yang bersumber pada berbagai teori. Karena itu
konsep ini lebih dinilai sebagai pemikiran yang berpretensi netral karena
sistem ini dilihat sebagai hal empiris.
Warner Sombart dalam karyanya Der Moderne
Capitalismus mengukuhkan sistem kapitalisme itu sebagai konsep dasar dari suatu
sistem pemikiran ekonomi. Di sini ia mengungkapkan kapitalisme itu sebagai
suatu sistem, dalam arti tidak diakitkan dengan konotasi politis, ideologi, dan
konotasi etis yang negatif. Sebagai sistem pemikiran, sistem ini ditandai
semangat pemikiran, persaingan dan rasionalitas.
2. Sosialisme
Untuk memperoleh gambaran jelas tentang
sosialisme kita perlu memahami teori-teori Marx tentang struktur ekonomi,
pertentangan kelas dan Perubahan sosial. Bagi Marx kunci untuk memahami
kenyataan sosio ekonomi tidak ditemukan dalam kesadaran atau tidak ditemukan
dalam ide-ide abstrak tetapi dalam kenyataan sehari-hari buruh pabrik,
kehidupan sehari-hari para pekerja diberbagai kegiatan produksi
Peristiwa-peristiwa ini adalah kenyataan
sosial. Marx menekankan kenyataan sosial itu bukan berada pada impian yang naif
atau idelistik yang dibuat oleh ilmu pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan
industri tetapi lebih melihat pada keberadaan sosial. Keberadaan sosial
menetukan kehidupan kita, bukan kesadaran sosial. Sedangkan kesadaran sosial
hanya reflesi keberadaan sosial.
Menurut Karl Marx, analisis dialektik tentang
perubahan sosial itu senantiasa berkembang. Perubahan-perubahan dalam alat
produksi sebagai akibat kemajuan ekonomi pada zaman ini akan mengakibatkan
ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan ini terjadi antara kekuatan-kekuatan
materi dengan hubungan sosial dalam produksi, termasuk hubungan pemilikan.
Hubungan sosial yang ada dalam produksi akan menjadi hambatan bagi perkembangan
kekuatan-kekuatan produksi dalam masyrakat. Keadaan ini akan terus berkembang
dalam masyarakat berikutnya dan dalam keadaan ini kelas-kelas tertentu yang
mempunyai kepentingan akan memperoleh kemajuan karena mempertahankan suatu
sistem perkembangan –perkembngan tertentu. Akhirnya kelas yang berhasil dalam
perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam kekuatan produksi sangat memainkan
peranan yang menentukan dalam menghasilkan perubahan masyarakat secara
Revolusioner.
Kekuatan-kekuatan sosial ini akan selalu
berkembang. Dan dalam prosesnya, kekuatan sosial mengubah struktur yang sudah
ada menjadi struktur baru secara radikal yang terlihat dalam periode sejarah
berikutnya. Kelas-kelas sosial yang memperlihatkan kekuat baru yang muncul akan
menentukan secara historis untuk erhasil dalam mengubah struktu yang ada, yang
menyatakan diri sebagai kepentingan bag mereka.
Ciri masyarakat sosialisme adalah mengukuhkan
bahwa relasi-relasi yang dominan dalam ekonomi itu berkaitan dengan hakikat
sosial dari kekuatan produksi. Dibawah sistem sosialisme, harta kekayaan sosial
diciptakan melalui pengambilalihan harta kekaya kekayaan kapitalis dan kerja
sama para petani dan para buruh. Dengan demikian, ada dua harta kekayaan dari
sistem sosialisasiyang bakal muncul yakni harta seluruh rakyat dan harta
kekayaan dari perusahaan-perusahaan kolektif. Pada fase ini ada dua kelas yang
dominan yakni kelas pekerja dan kaum tani perkebunan kolektif, ini setidaknya
bayangan masyarakat sosialis yang diimpikan Marx pada masa hidupnya
Ciri selanjutnya sosialisme menurut Marx
adalah hilangnya antitesis historis antara kota dan desa, meski ini belum
hilang perbedaan tingkat perkembangan materi dan rohani, organisasi kerja dan
cara hidup, pelayanan medis dan fasilitas budaya dan lain-lain.
D.
Persaingan Terkendali
Dari sistem kepemilikan sumber daya
ekonomi atau faktor-faktor produksi, dinyatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia
adalah kapitalistik. Tetapi ada pula yang mengatakan bahwa Indonesia menganut
sistem ekonomi sosialis. Jadi, secara konstitusional, sistem ekonomi Indonesia
bukan kapitalis dan bukan juga sosialis. Kompetisi untuk memperbaiki taraf
kehidupan, baik antar individu maupun antar badan usaha, tidak dikekang.
Berkenaan dengan kompetisi antar individu, pemerintah tidak membatasi pilihan
orang dalam memasuki bidang pendidikan/keahlian yang diminati.
Sehubungan dengan persaingan antar
badan usaha , tidak terdapat rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki
bidang usaha tertentu. Namun dalam menghindari persaingan tak sehat dalam pasar
barang tertentu sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka
prioritas bidang usaha termasuk prioritas lokasi usaha. Pengendalian yang
dimaksud adalah dengan mengumumkan Daftar Negatif Investasi (DNI). Dalam
menerima imbalan atas prestasi kerja juga tidak ada kekangan. Sangat terbuka
peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi dari
sekadar kebutuhan. Pemerintah justru mengatur ketentuan upah minimum bagi
pekerja, agar memenuhi standar kebutuhan hidup minimum yang layak.
E. Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur kapitalisme
dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi indonesia dapat dilihat dari sudut
berikut ini :
1.
Pendekatan faktural struktural
yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian. Pendekatan untuk mengukur
kadar campurtangan Pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesia.
Y = C + I + G (X-M)
Y adalah Pendapatan Nasional
C adalah Komsumsi
I adalah Investasi
G adalah Pemerintah
X adalah Eksport
M adalah Import
Berdasarkan rumus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah
melalui variabel G (Pengeluaran Pemerintah), dan I (Investasi yang dilakukan
Pemerintah) serta (X-M) eksport-import yang dilakukan oleh pemerintah. Pengukur
kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan secara sektoral terutama dalam
pengaturan bisnis dan penentu harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan
harga di setiap sector usaha
2.
Pendekatan sejarah yakni
menelusuri pengorganisasian perekonomian indonesia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, indonesia dalam pengelolaan ekonomi tidak pernah terlalu
berat kepada kapitalisme dan sosialisme. Pencobaan untuk mengikuti kapitalisme
yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hingga
akhir 1959. Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh
presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1965.
SUMBER
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/produk_domestik_bruto.aspx
Buku SOSIO EKONOMI (Ananlisis Ekstensi
Kapitalisme dan Sosialisme), Karya Save M. Dagun, Penerbit Rineka Cipta
Buku SISTEM DAN MORAL EKONOMI INDONESIA, Karya
Mubyarto, LP3ES